Hati-
hati dalam membaca Tulisan ini...........
Ini
adalah konspirasi Iblis untuk sebuah pembelaan bahwa dia tak bersalah.....
Kepada
yang terhormat, seluruh makhluk Tuhan yang berpikir dan berhasrat.
Sebelumnya, aku ingin bersaksi bahwa tiada tuhan selain Tuhan dan aku
adalah ciptaan Tuhan bukan tuhan. Perkenalkan namaku adalah Iblis, makhluk yang
terkesan putus asa dari kebaikan, yang merasakan penyesalan dan kesedihan
selamanya. Nama itu adalah pemberian Tuhan padaku. Aku bukan ciptaan yang
jahat, sebab semua yang diciptakan Tuhan itu baik adanya. Aku
dahulunya adalah pemimpin dari
para malaikat, selalu beribadah kepada Tuhan, tak ada tempat tersisa dimana aku berada dan tak menyembahNya. Aku seharusnya mempunyai kehendak bebas, sebagaimana kalian manusia. Tapi ternyata tidak. Aku bukanlah tuan dari kehendakku sendiri. Jika kau mendengar aku berbuat dosa, itu bukanlah harapanku. Jika kau mendengar aku terusir dari surga, itu adalah cara Tuhan untuk mempermainkan manusia. Ya, dibalik semua ini, ada skenario Tuhan yang berlaku.
para malaikat, selalu beribadah kepada Tuhan, tak ada tempat tersisa dimana aku berada dan tak menyembahNya. Aku seharusnya mempunyai kehendak bebas, sebagaimana kalian manusia. Tapi ternyata tidak. Aku bukanlah tuan dari kehendakku sendiri. Jika kau mendengar aku berbuat dosa, itu bukanlah harapanku. Jika kau mendengar aku terusir dari surga, itu adalah cara Tuhan untuk mempermainkan manusia. Ya, dibalik semua ini, ada skenario Tuhan yang berlaku.
Kecurigaanku itu
dimulai ketika Tuhan hendak menciptakan Adam di surga. Aku dan
simpatisanku (para malaikat) sudah memprotes hal itu. Para
malaikat meramalkan Adam dan keturunannya akan merusak dunia. Tapi Tuhan
tetap saja melakukannya. Tuhan hanya berkata: “Aku lebih tahu dari
apa yang kalian ketahui”. Mau apa lagi, hanya Tuhan yang memiliki
hak prerogatif seperti itu, dan sepertinya Dia mulai mengatur sebuah
permainan besar yang berbahaya. Puncaknya adalah ketika Tuhan
memerintahkan kami untuk bersujud di depan Adam. Itu adalah saat-saat yang
paling dilematis dalam hidupku. Dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak
mau melakukannya. Bukan karena Adam tercipta dari tanah dan aku dari api. Bukan
sama sekali. Aku memiliki alasan yang kuat kenapa aku tak mau menyembah
ciptaan Tuhan itu.
Aku adalah
hamba Tuhan yang sangat patuh pada perintahNya. Itulah alasanku. Tuhan
selalu berkata, “Sembahlah Aku dan jangan menyembah selain Aku”.
Tapi kenapa Tuhan menyuruh kami untuk menyembah ciptaanNya yang lebih
rendah dari Dia? Hal ini sempat menggoyahkan imanku padaNya. Tapi, aku tak
mau menduakanNya, aku setia pada Tuhan, aku yakin Tuhan sedang menguji
imanku dan saat itu mungkin Dia hanya iseng pada kami. Maklum, Tuhan
memang kesepian dan Dia butuh hiburan. Namun demikian, apa yang kemudian
terjadi? Tuhan murka padaku dan aku diusir dari Surga olehNya. Aku
ditempatkan ke dalam Neraka dan di situlah aku diberi nama Iblis olehNya
yang berarti “makhluk yang akan terus menyesal selamanya”.
Akan
tetapi, tahukah kamu seperti apa neraka itu? Aku sangat senang di
dalamnya. Neraka penuh dengan api yang membara. Sama persis dengan unsur
penciptaanku. Aku sangat bahagia dan aku tak pernah merasakan penyesalan
yang mendalam seperti arti dari namaku. Aku mulai paham permainan ini. Aku
dimutasi ke neraka sebagai hadiah untukku karena taat padaNya.
Aku diizinkan tinggal di tempat itu selamanya dan Tuhan pun melanjutkan
lagi skenarioNya.
Sementara itu, di surga,
Tuhan bermain-main dengan Adam. Tapi, Adam yang diciptakan dengan akal dan
nafsu mulai merasa kesepian. Dia butuh sosok pendamping untuk menemaninya
di surga. Tuhan Maha Tahu, Dia lalu menciptakan sosok Hawa dari tulang
rusuk Adam. Skenario Tuhan terus berlangsung. Aku tahu itu karena Tuhan
masih mengendalikanku. Dan aku terus mengikuti perkembangannya.
Kehadiran Hawa di
sisi Adam semakin menghidupkan permainan ini. Di surga, mereka di bebaskan
bersenang-senang mengikuti akal dan nafsunya. Hanya ada satu peraturan surga
yang ditetapkan oleh Tuhan, yakni Adam dan Hawa tidak boleh memakan buah
dari sebuah pohon yang tumbuh sebatang kara di surga itu. Pohon itu
sengaja di ciptakan sebagai bagian dari permainan Tuhan. Dan ternyata
benar. Ketika Adam dan Hawa berjalan-jalan ke Taman Surga, mereka melihat
pohon itu lalu mendekatinya. Adam teringat dengan perintah Tuhan. Tapi,
dasar karakter manusia yang memiliki hasrat, Hawa merengek pada Adam untuk
memetik buah itu. Adam tak mampu menahannya, dan merekapun memakan buah
itu. Terjadilah pelanggaran pertama oleh manusia di surga. Akibat
pelanggaran yang di lakukan oleh Adam dan Hawa, mereka
akhirnya dikeluarkan dari surga dan dibuang ke bumi. Perlu kalian ketahui
bahwa saat kejadian itu aku sedang menghangatkan tubuhku di nereka.
Di bumi,
permainan ini semakin seru tatkala Adam dan Hawa membuat keturunan.
Banyak keturunan mereka yang hidup menuruti nafsu sebagaimana ibunya dulu
(Hawa, Hawa Nafsu) dan adapula yang hidup sesuai aturan Tuhan. Para
keturunan Adam saling membunuh, tapi Tuhan juga membunuh dan memusnahkan
keturunan Adam yang tidak taat dengan berbagai bencana alam. Salah Satunya
adalah bencana air bah di zaman Nuh. Nuh adalah salah satu manusia
terpilih yang diangkat sebagai utusan untuk mengabarkan keberadaan Tuhan
dan memberitakan Hukum Tuhan. Pasca Nuh, Tuhan terus mengirimkan utusanNya
untuk mengatur tatanan hidup manusia di bumi. Utusan-utusan itu bekerja
keras dan Tuhan sudah mengatur dalam hidup mereka dihindarkan dari
perbuatan dosa. Tapi anehnya, dalam kerja utusan-utusan itu,
mereka mengabarkan simbol-simbol kebaikan dan keburukan, namaku pun
terbawa-bawa. Tuhan di jadikan simbol kebaikan dan aku dijadikan simbol
keburukan oleh Tuhan.
Mulai dari
penyebab dosa pertama saat Adam melakukan pelanggaran di surga, aku yang
di tuduh. Dan kataNya selamanya aku akan terus menggoda manusia untuk
menjerumuskan mereka ke dalam neraka untuk menamaniku. Aku tak bisa
berbuat apa-apa karena Tuhanlah yang berkuasa atasku dan atas permainan
ini. Meskipun pada dasarnya aku memang butuh teman di neraka. Tapi aku
juga tak tega seandainya manusia berada di neraka. Unsurnya tak cocok
dengan neraka. Tapi begitulah Tuhan, dan untuk sementara ini aku belum tahu
pasti permainan Tuhan selanjutnya.
Aku dengan
sungguh-sungguh bersaksi atas nama Tuhan yang aku sembah bahwa aku sama
sekali tidak terlibat dengan hidup kalian. Segala dosa yang kalian perbuat
bukan aku penyebabnya, tapi kalian sendiri. Sadarilah itu nafsu kalian
yang bekerja. Aku hanya simbol yang di rancang dalam permainan ini. Bagaimana
mungkin aku yang berada di neraka selamanya dapat sampai ke bumi dan menggoda
kalian manusia? Kecuali Tuhan menghendakinya. Manusia harus mencari
tahu kenapa Tuhan memberikan kalian akal dan nafsu. Nafsu kalian adalah
makhluk yang paling manusiawi. Disaat kalian menginginkan sesuatu, nafsu
kalianlah yang memberikan penawaran paling memihak dalam memenuhi
kebutuhan kalian.
Tuhan sebagai
pemilik permainan ini sengaja menciptakan bumi serta isinya lalu
memberikan peraturan peraturan yang menurut kalian irrasional untuk
dipenuhi dan kemudian dia akan memantaunya dari setiap sisi di manapun wajah
kalian berpaling. Akan tetapi, Tuhan tidak turun tangan secara langsung untuk
membantu. Kalianlah pemain-pemain yang akan menentukan nasib kalian sendiri
dalam permainan ini. Kalau kau menuruti peraturan, maka kalian dijanjikan
surga; jika kalian melanggar peraturan, hukumannya adalah neraka. Dan
jangan pernah membawa-bawa namaku lagi karena aku selamanya berada di neraka.
Jika kalian
menganggap aku yang menggoda kalian di bumi, itu sama saja artinya antara
neraka dan bumi memiliki akses dan jalan keluar. Atau mungkin saja bumi adalah
surga dan neraka yang sebenarnya bagi kalian? Entahlah, lagipula Tuhan hanya
menjanjikan hal itu. Seandainya kelak Tuhan mengingkari janjiNya, apa yang bisa
kalian perbuat. Tuhan memiliki hak prerogatif dan Tuhan yang menguasai
segalaNya. Oleh karena itu, setahu saya tugas kalian adalah melakukan
perbaikan-perbaikan di muka bumi, bukan merusaknya. Tapi, akal dan nafsu dalam
diri kalianlah yang akan berperang menentukan semua ini.
Kesaksian ini
aku tujukan kepada manusia yang berpikir dan berhasrat. Aku katakan pada kalian
bahwa Tuhan berada dibalik semua ini. Dialah yang Maha Kuasa dan tak ada
setitik ruang pun yang luput dari kuasanya. Bahkan kesaksianku ini pun adalah
bagian dari kekuasaanNya dan mungkin juga skenarioNya. Percayalah, segala yang
kita lakukan di dunia ini hanya untuk menghiburnya.
Salam ‘Hangat’ Dari
Neraka,
———I.B.L.I.S——–
Tidak ada komentar:
Posting Komentar